Jakarta – Humas : Dharmayukti Karini (DYK) merayakan Hari Ulang Tahun ke- 22 yang berlangsung pada Rabu, 25 September 2024 di Balairung Gedung Mahkamah Agung dengan mengusung tema, “Wanita Tangguh Wujudkan Organisasi Yang Profesional dan Modern”.
Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. saat menghadiri acara tersebut dalam sambutanya menyampaikan, tema ini sangat tepat dan relevan untuk menggambarkan perjalanan Organisasi DYK selama lebih dari dua dekade.
Sebagai organisasi yang telah berusia 22 tahun, Dharmayukti Karini telah menunjukkan komitmen yang kuat dan kontribusi yang sangat besar bagi lembaga Mahkamah Agung.
“Saya sangat tertarik dengan istilah “Wanita Tangguh” yang diangkat dalam tema ulang tahun kali ini”, ujar KMA.
Wanita Tangguh tentu bukan wanita yang perkasa, atau wanita berotot kawat bertulang besi, atau wanita yang tahan banting dan lain sebagainya. Namun tangguh di sini, lebih pada arti wanita yang tak kenal lelah berjuang, sebagai perempuan, seorang istri maupun sebagai seorang ibu, dalam menjaga integritas pribadi, suami maupun keluarga, demi tegaknya marwah dan martabat peradilan Indonesia., tegasnya.
Lebih lanjut Pelindung Pengurus Pusat Dharmayukti Karini dan Pelindung Dharmayukti Karini Mahkamah Agung RI (MARI) ini mengatakan, ada ungkapan yang menggambarkan tentang ketagguhan seorang wanita, khususnya seorang ibu:
“Seorang ibu adalah orang yang dapat menggantikan peran semua orang, tetapi tak seorang pun dapat menggantikan peran seorang ibu”. (a mother is she who can take the place of all others, but whose place no one else can take).
Prof. Syarifuddin juga mengingatkan, di tengah arus teknologi informasi yang tak terbendung, ditambah serbuan budaya asing yang tak selaras dengan kepribadian bangsa kita yang luhur, seorang istri dan seorang ibu memikul tanggungjawab besar dalam mendidik putra-putri kita, agar tidak hanyut dalam dekandensi moral.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Dharmayukti Karini Mahkamah Agung, Hj. Budi Utami Syarifudin mengatakan bukan zamannya lagi, kaum wanita hanya menjadi pendukung dan pelengkap saja, namun harus bisa menjadi motor penggerak dalam setiap perubahan, memiliki kemampuan untuk membawa perspektif baru yang lebih inklusif, empatik, dan berorientasi pada solusi, serta menjadi jembatan antara kemajuan teknologi dengan nilai-nilai fundamental dalam kehidupan berkeluarga dan berorganisasi.
Budi Utami menambahkan kepekaan terhadap perkembangan teknologi sangat diperlukan agar kita tidak tergilas oleh pesatnya kemajuan peradaban yang terjadi di sekitar kita, namun di sisi lain kita juga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi, khususnya bagi anak-anak dan anggota keluarga kita.
Judi online, pornografi, cyber bulliying dan konten-konten kekerasan di media sosial menjadi ancaman nyata bagi kita saat ini. Semua ancaman itu menjadi tugas berat bagi kita untuk terus berupaya membentengi anak-anak dan seluruh anggota keluarga kita dari pengaruh negatif yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi, ucapnya penuh semangat.
Perayaan HUT Dharmayukti Karini ke-22 ini di ikuti secara luring dan daring, yang dihadiri Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, para Ketua Kamar Mahkamah Agung, para pejabat Eselon I di lingkungan Mahkamah Agung, Ketua Dharmayukti Karini Mahkamah Agung RI (MARI), serta Pengurus Daerah dan Cabang Dharmayukti Karini seluruh Indonesia. (enk/pn/photo:alf,sno,adr).