TENAGA KONTRAK DI PENGHUJUNG KONTRAK
(Catatan “juang” Sekretaris PN Tilamuta)
Azan Subuh yang sahut sahutan dari beberapa masjid membangunkan saya dari tidur yang nyenyak, lelap sekali saya malam ini bahkan posisi tidur pun masih miring kekanan seperti mana posisi awal saya merebahkan tubuh ini untuk tidur semalam, rupa-rupanya kegiatan penuh seharian ditambah cuaca dingin dan guyuran hujan menjadi pemantik bagi zat melatonin untuk meninabobokan saya. Sebentar lagi I’qomat (04.30 wita)dan saya harus bersiap-siap ke masjid. Sebelum bangkit dari tempat tidur, sesaat saya mematikan alarm yang sudah melaksanakan tugasnya dari pukul 03.30 wita (waktu niatan Tahajud) dengan bunyi yang keras namun kali ini gagal membangunkan saya. Setelah siap dengan wudhu dan pakaian sholat, saya pun keluar dari Rumah Dinas (hunian Negara yang saat ini bagi saya menjadi tempat peneduh penunjang Tugas Kedinasan di PN Tilamuta, Alhamdulillah ya Robb).
Diluar saya segera disambut oleh udara dingin yang begitu menusuk, sempat terfikir untuk balik lagi mengambil jaket tapi diurungkan karena diburu oleh waktu sholat. Tujuan saya keparkiran untuk mengambil sepeda motor, saya edarkan pandangan saya kesejumlah sepeda motor yang terpakir mencari si plat merah dengan Nopol DM 6938 C Yamaha Jupiter MX (kenderaan dinas yang di SK kan kesaya untuk digunakan sebagai operasional kedinasanan, ….pernah terlintas dalam benak saya “apakah bisa sepeda motor ini dipergunakan ke Masjid untuk sholat?kan bukan urusan dinas! Saya belum bisa menjawab,,,tapi mudah-mudahan dengan digunakan untuk ibadah maka kantor dan Negarapun insya ALLAH dapat keberkahan). Setelah ketemu sepeda motornya (ketemu dipojok kiri) maka mesinnya dihidupkan, dan dengan tarikan gigi satu sayapun meninggalkan parkiran, namun seperti biasa sebelum sampai ke jalan raya maka kita harus melewati beberapa halang rintang. Halang rintang pertama adalah pintu pagar samping, masih dengan posisi diatas motor saya berusaha membuka gembok pintu dengan memasukkan anggka 775 angka rahasia (karena hanya kalangan tertentu yg diberi tahu) dan terbukalah pintu dan saya segera memacu si Jupiter MX, melintasi Droop of loby dan ketika menengok ke arah PTSP pandangan saya menangkap sebuah bayangan, sayapun langsung menghentikan laju motor dan memastikan apa yang saya lihat yang ternyata Pak Hendris (Tenaga Satpam PN Tilamuta) yang sementara membersihkan ruang PTSP. Luar biasa, sebuah dedikasi yang luar biasa, disaat orang pada lelapnya namun bapak yang satu ini telah meneteskan keringat pengabdiannya. Kebetulan pak hendris malam ini adalah giliran tugas jaganya dikantor dan sebagaimana kebiasaan jam-jam seperti ini dia sudah menggiatkan kerja kebersihan diarea (Ruang PTSP, Ruang Posbakum, Ruang Pengacara, Ruang Kepaniteraan Hukum, Ruang Kepaniteraan Perdata) yang menjadi tanggung jawabnya (bahkan seringkali dari awal malam dengan bersenjatakan sapu dan pel-pel dia sudah berperang dengan debu debu ruangan). Sayapun memberi salam ke pak Hendris, dan dengan senyuman khasnya dia membalas salam saya. Sekalian saya mengajak dia untuk Sholat Subuh. Kamipun bersama-sama menuju masjid, melewati halang rintang kedua (palang portal) dan halang rintang ketiga (pintu pagar depan) dan akhirnya kami pun melaju dijalan raya sampai ke masjid Sholat subuh dan kembali kekantor. Dan dari perjalanan pulang dari masjid ke kantor itu saya sempatkan berbagi risau dengan pak hendris :“ sebagaimana kita begitu semangat memperjuangkan dunia kita (yang pasti kita tinggalkan), maka untuk akhirat (yang pasti kita datangi dengan abadi) kita semestinya lebih semangat, lebih bergairah dalam ibadah”. Pak hendris pun menyahut “iya! benar itu pak sek!”.
“Saya turun di PTSP pak sek!, “ tidak boleh uti !” kenapa pak? “karena saya sulit menaikkan motor sampai keruang PTSP, di Lobby depan saja ya!” eeeehhh tipak ini ey, maksud saya didepan sini pak (tempat kita apel ini pak). “oh iyo uti, jawab saya dengan sedikit tersenyum (pak hendris memang karakternya serius) “jangan lupa kase mati lampu-lampu uti! (memadamkan lampu-lampu yang masih menyala)” siap pak sek!”.
Sayapun, segera memakirkan sepeda motor diparkiran belakang. Biasa pagi seperti ini saya gunakan untuk jalan pagi (mengokohkan otot-otot, persiapan beraktifitas seharian), namun kali ini saya hanya rute pendek saja (seputaran kantor). Di depan kantor tepatnya dihalaman kantor terdengar suara yang berasal dari Roda Tempat sampah yang ditarik diatas cor halaman. Rupanya si Roys sudah ada dan melaksanakan tugasnya membersihkan halaman kantor. Si Roys adalah TBO (Tenaga Bantuan Operaional) PN Tilamuta yang di minta bantu untuk menggiatkan kebersihan halaman kantor sampai dengan area rumah dinas, mengecat gedung kantor dan kegiatan fisik lainnya dengan imbalan alakadarnya-seadanya. (dalam catatan kami semua si Roys bisa diandalkan untuk pekerjaan yang selama ini disematkan dipundaknya). Saya sempatkan memberikan beberapa instruksi kaitan dengan beberapa titik yang sudah perlu dipangkas rumputnya dan beberapa tembok kantor yang perlu di cat.
Berselang beberapa menit kemudian sebuah mobil berwarna merah memasuki pintu gerbang kantor dan langsung menuju parkiran samping, dari dalam mobil turunlah ibu Olan (Tenaga Kontrak dalam SK CS) yang setiap pagi diantar suami tercintanya. Saya seringkali tegur-sapa bahkan ngobrol ringan dengan suaminya ibu olan ini yang dengan setianya menemani isteri tercintanya. Seperti biasa pagi-pagi seperti ini ibu olan segera bergegas membersihkan dan merapikan areanya (Ruang Perpustakaan, arsip, sekretaris, mediasi, dan DYK). Dari lantai dua turun kelantai satu atau dari lantai satu naik kelantai dua, demikian setiap hari dengan ruangan yang besar-besar sehingga membutuhkan energy untuk membersihkannya.
Bersamaan dengan ibu olan, adalah ibu yanti (Tenaga Kontrak dalam SK CS) tiba dikantor diantar suami tercinta. Langsung menuju area kebersihan namun singgah sebentar mencatatkan nama di buku absen. Areanya adalah ruang KPN, ruang Hakim, ruang rapat, ruang Akreditasi, ruang persediaan, toilet hakim, ruang tamu terbuka lantai 2, dan lorong motivasi. Dengan medan yang luas tentu butuh kesabaran untuk membersihkannya.
Setelah dipastikan bersih areanya oleh dua srikandi kebersihan PN Tilamuta ini (ibu Olan dan ibu Yanti) maka keduanya pun pulang bersama para suami tercinta yang menunggu dengan sabar untuk kembali kerumah bersiap kembali kekantor dengan seragam Dinas kantor.
Bersamaan dengan matahari mulai naik (06.30 wita), satu persatu tenaga Kontrak pun mulai berdatangan. Pak Dabo, Pak Udin, Pak Sarjun, Pak Samrin dan Mas Rifki meramaikan aktifitas pagi hari sebelum Jam Layanan dimulai (08.00). Menjadi satu catatan mendasar bagi kita adalah : Sebelum Para Aparatur berada dikantor memberikan pengabdiannya, para tenaga kontrak sudah meneteskan peluh Pengabdiannya untuk kantor ini.
Nampak pak sarjun (Tenaga Kontrak SK CS) menaiki atap ruang tunggu pengunjung, membersihkan kotoran burung. Memang disadari bahwa kotoran burung ini menjadi masalah yang belum tersolusikan. Bunyi seng ketika diinjak oleh pak sarjun menambah ramainya suasana. “hati-hati uti!” Dari bawah saya mengingatkan pak Sarjun.”iya pak,!sahut pak sarjun dari kejauhan. “biasa bapanjat dia pak sek”! (sudah terbiasa manjat), ujar Dabo; “ahhh, siritamu ( omonganmu saja itu)”timpal sarjun. Seperti ini suasana pagi disela-sela kegiatan bersih-bersih, diwarnai saling canda diantara mereka. Pak Sarjun ditugaskan untuk mempertahankan kebersihan untuk area lantai 2 mulai dari Ruang WKPN, PTIP, Kepegawaian, Umum & Keuangan, Pantry, Gudang Peralatan, Toilet Pegawai lantai 2 ditambah dengan membersihkan kotoran burung yang berceceran di atap ruang tunggu pengunjung.
Dibawah arenya pak sarjun yaitu di lantai 1 adalah pak Udin (Tenaga Kontrak SK CS) dengan sebaran area yaitu Ruang Panitera, Ruang diskusi terbuka, ruang pidana, ruang jaksa, ruang Sidang Anak, ruang Barang Bukti, Ruang Sidang 2, Ruang Tahanan dan selasar-selasar yang ada dibagiannya. Agak luas memang, tapi bagi pak udin kegiatan bersih-bersih seperti ini bagi dia seperti olah raga saja sangat dia nikmati. “Tolong dicek lagi plafon diareanya pak Udin klu sudah kotor sekalian dibersihkan saja” saya memberikan instruksi ringan ke pak Udin. “iya pak” sahut bapak yang humoris ini.”pak sek! Ruang tahanan pria terkunci, kuncinya dibawa jaksa, jadi ruang tahanan pria belum bisa dibersihkan hari ini” pak udin memberikan informasi kepada saya. “oh iya, sebentar tolong diingatkan jaksanya agar tidak mengunci sel-sel tahanan” ujar saya. “siap pak” timpal pak Udin. Pak Udin bersama sejumlah tenaga kontrak lainnya (Pak Sarjun, Pak Hendris, Ibu Olan, Ibu Yanti, Pak Samrin) adalah Tenaga Kontrak yang bekerja di PN Tilamuta ini sejak adanya kantor ini beroperasi (Juni 2005) jika dihitung-hitung kurang lebih 14 Tahun. Sudah lama mereka mengabdikan baktinya buat kantor Pengadilan Negeri Tilamuta, bahkan di awal-awal status mereka masih Tenaga Sukarela (Belum ada Pembebanan Honor di DIPA Kantor).
“Sarjun! Banyak skali ngana pekotoran burung aba, ngana kase bersih sendiri! Bojadi ulang-ulang bakase bersih ana ini” teriak Dabo (Tenaga Kontrak SK Satpam) ke Pak Sarjun yang protes karena kotoran burung yang dibersihkan pak sarjun jatuh mengotori areanya. “tinggal ngana itu (sudah urusanmu itu)”balas Pak Sarjun sedikit bercanda.”urusanmu looooo(tanda menolak)” dabo masih ngotot berharap Pak Sarjun yang membersihkan. Kalau sudah seperti ini, maka harus ada wasitnya. “kau ambil alih saja Dabo, bersihkan saja itu, nanti repot lagi kalau pak sarjun harus turun lagi ke bawah”saya mencoba menengahi. “Siap pak”! Dabo langsung mengiyakan perintah saya. Untuk Si Dabo (Panggilan akrabnya dikantor, sebetulnya Nama panjangnya David Bolio, pendeknya David, tapi karena di kantor ada juga yang nama David (Pak David Mandagi) maka oleh teman-teman di Plesetkan namanya menjadi DABO alias David Bolio (keren juga). Area kebersihanyya meliputi : Ruang Tamu Terbuka lantai 1, Ruang Sidang Utama, Selasar Ruang Sidang, Ruang Tunggu Ramah Pengunjung dan Ruang Tunggu Sidang Anak.
Saya melanjutkan pengecekan area kebersihan, kali ini saya mengecek arenya Mas Rifki (Tenaga Kontrak SK Satpam). Area kebersihan mas Rifki adalah : Ruang Laktasi, Toilet Pegawai lantai 1, Toilet Pengunjung, Musholla, Parkiran Belakang dan tanggul disamping Rudis KPN. “jangan lupa siram bunga di depan musholla!” pinta saya ke mas Rifki, “Siap pak” jawabnya.”sekalian dibersihkan Tong Penampung air yang sudah mulai muncul lumutnya”lanjut saya, “Siap pak” jawabnya lagi. “jangan lupa tempat wudhu wanita dibersihkan”pinta saya lagi, “siap pak. Mas Rifki adalah Tenaga Kontrak yang paling muda dan juga masih bujang, panggilan hari-harinya adalah IKI.
Dari situ saya bergerak kedepan kantor, hendak mencari si Roys untuk memberitahu dia agar mengecek kebersihan area Rudis. Disamping kiri kantor, tepatnya di parkiran motor pengunjung saya bertemu dengan Pak Samrin (Tenaga Kontrak SK Driver) yang lagi serius mencuci mobil Dinasnya pak KPN. “Assalamu Alaikum Pak Samrin” saya memberi salam kepadanya. “Wa’alaikum Salam pak sek”. Jawabnya. “Pak Samrin, tolong dicek Televisi diruang Tunggu Pengunjung yang tidak muncul siaran, kasihan para pengunjung ingin nonton tapi tidak keluar siaran TV”. Pinta saya, “siap pak, kemarin sudah saya perbaiki tapi begitu lagi kondisinya, setelah mencuci mobil ini akan saya perbaiki” jawab pak Samrin. Pak Samrin adalah Tenaga kontrak yang sering kita andalkan keahliannya untuk urusan service barang-barang elektronik, instalasi listrik dan berbagai macam keahliannya.
Setelah ketemu dengan Roys, saya segera balik ke Rudis untuk persiapan masuk kantor. Melewati ruang PTSP saya melihat Pak Hendris masih diruang PTSP. “dari tadi belum selesai pak Hendris?” Tanya saya, “sudah pak, tinggal mengecek kalau masih ada debu yang belum dibersihkan”sahutnya. Pak Hendris memang saat ini kita andalkan untuk membersihkan ruang PTSP, sebuah area yang menjadi sentral pelayanan PN Tilamuta, dan dia Alhamdulillah bisa diamanahi tugas ini. “Jangan lupa, sebelum lepas piket dibersihkan dulu Pos Jaga sekalian Toilet Pos dan Tempat Wudhu”, pinta saya, “siap pak!” jawabnya. Memang kebersihan Toilet POS selalu kita Giatkan, oleh karena diruang PTSP belum tersedia Toilet, maka toilet yang ada di POS inilah yang menjadi Sarananya Pengunjung PTSP.
Saya melanjutkan perjalanan kerumah dinas, melewati Teman-teman tenaga kontrak yang masih bekerja. saya sempatkan untuk mengingatkan waktu bersih-bersih. “tolong selesaikan segera kebersihannya, dan langsung persiapan Stand By di tempat tugas masing-masing sebelum Jam 08.00 Wita (Jam kerja dimulai).”, dan serentak mereka menjawab “siap pak!”. Saya bergegas ke Rudis. Dirudis tidak sampai 30 Menit saya sudah selesai, karena memang tidak ada kegiatan lain selain mandi dan ganti baju. Kondisi ini mungkin akan berbeda jika keluarga (anak isteri) ikut saya kesini. Pasti akan ada kegiatan dalam rumah, mengantar anak kesekolah dan lainnya.
Sampai dikantor langsung absen dan sebelum masuk ruang kerja, saya memastikan lagi keberadaan teman-teman tenaga kontrak apa sudah stand by di Tupoksinya masing-masing. Di pos Depan Mas Rifki sudah lengkap dengan Seragam dan Peralatan Jaganya (jam tugas : 08.00 – 19.00 Wita). Ke Mas Rifki Sedikit saya breafing SOP Pelayanan POS“Setiap pengunjung yang datang, petugas jaga keluar dari pos menghampiri pengunjung, beri hormat dan disapa dengan Ramah, tanyakan keperluan, dan arahkan mereka ke dalam jangan lupa tunjukkan tempat parkir”, “siap pak”. Jawabnya dengan sigap. “HT tolong dipegang terus untuk kesinambungan informasi kedalam, tidak ada pengunjung yang duduk-duduk di POS, dan di Pos ini jangan menerima barang titipan dari pengunjung” pinta saya. “siap pak!”. Jawabnya. Untuk tugas keamanan kantor kita menempatkan 3 petugas (Pak Hendrsi, Pak Dabo dan Mas Rifki) dengan Pembagian Tugas yaitu dalam 1 hari yang bertugas ada 2 Petugas (karena 1 orang lepas piket), 1 bertugas di Pos Jaga dan 1 di Pintu masuk PTSP. Yang di Pos jaga akan bertugas sampai dengan pukul 19.00 wita dan akan dilanjutkan oleh petugas yang siang tadi bertugas di PTSP (waktu tugas PTSP sesuai jam kerja kantor). Seterusnya seperti itu giliran tugas keamanan kantor.
Saya masuk kedalam kantor, dipintu masuk PTSP sudah berdiri dengan sigap si DABO (hari ini sebagai petugas keamanan PTSP), tugasnya adalah membuka dan menutup pintu PTSP saat ada pengunjung yang masuk dan mengarahkan ke meja informasi. Selain keamanan PTSP, Tugas lain adalah Back Office membantu tugas-tugas para Petugas PTSP seperti meminta tanda tangan KPN, WKPN atau mengantar dokumen dari PTSP ke Bagian masing-masing.
Di belakang meja Informasi Nampak ibu Olan sementara mempersiapkan alat kerjanya berupa Buku Tamu, kartu pengunjung serta mengaktifkan corong informasi.Sepertinya ibu olan sudah siap untuk melayani pengguna layanan PN Tilamuta. Dari situ pandangan saya tertuju ke Meja PTSP Kesekretariatan untuk tugas Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar dan di balik meja sudah siap bertugas Ibu yanti yang untuk sementara waktu menghendel surat masuk keluar berhubung petugas utamanya ibu Margaretha lagi izin keluar kantor. Jika tidak dimeja PTSP maka ibu yanti Stand by di ruang Umum dan Keuangan untuk melaksanakan tugas –tugas yang dimintakan oleh Kasub Umum dan Keuangan. “ada surat untuk kesekretariatan?” Tanya saya ke ibu yanti, “belum ada pak”,jawabnya. “ok terima kasih, tolong stand by dulu disini sebelum Ibu Margaretha datang”, pinta saya, “siap pak”.
Saya melanjutkan pengecekan diruang tunggu Pengunjung dan disana sudah ada petugas piket yaitu pak Udin. Petugas Piket Ruang Tunggu diserahi ke Pak Udin dan Pak Sarjun, giliran mereka bertugas. Bagi salah satu yang tidak piket, maka tugasnya adalah mengantar surat keluar. Petugas piket akan sekaligus sebagai petugas jaga sidang. “Pak sarjun kemana pak Udin?” Tanya saya, “lagi ngantar surat pak sek”, jawab pak udin. “ok baik, tetap stand by nanti sekali-sekali cek sekeling area pengunjung untuk mengantisipasi ada pengunjung yang tidak melapor di Ruang PTSP atau pengunjung yang tidur tiduran di selasar ruang mediasi”,pinta saya, “siap pak” jawab pak udin.
Saya pun naik kelantai 2 menuju ruangan, namun masih singgah beberapa saat di sub-sub bagian mengkomunikasikan kegiatan di kesekretariatan dan langsung masuk ruang kerja. Seperti biasa ada Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya mengecek Surat masuk di aplikasi PTSP dan ternyata sudah ada 1 surat masuk dan langsung dilakukan disposisi, menandatangani beberapa dokumen keuangan dan lain sebagainya. Sepanjang kegiatan diruangan, pesawat HT saya diposisikan on untuk memantau kegiatan dijalur frekuwensi. “monitor mas Rifki”lewat HT saya memanggil mas rifki,”masuk pak sek”. Jawab mas rifki diseberang sana. “minta tolong air PDAM di control, kalau tong penampungan sudah penuh segera matikan mesin dap” instruksi saya, “siap pak sek” jawabnya. “sekali –sekali di cek parkiran pengunjung samping untuk memastikan kenderaan terparkir baik”, lanjut saya, “siap pak sek” jawabnya.
Saya lanjutkan kembali bekerja, kali ini mengecek pembukuan Bendahara Pengeluaran. Dan masuklah Pak Samrin keruangan. “Assalamu Alaikum pak sek, “ wa’alaikum sama WR.WB, jawab saya, “mari pak samrin silahkan duduk”. Dan ternyata kedatangan pak Samrin adalah untuk melaporkan kalau TV diruang tunggu pengunjung sudah diperbaiki, dan sekalian melaporkan bahwa sebentar jam 10.00 wita dia akan nyopirin pak KPN menghadiri undangan Forkopimda, “ok, tolong saya dikirimin foto kegiatan ini untuk dimasukkan diberita Website PN Tilamuta”, pinta saya, “siap pak sek”, jawabnya. Dan sebelum meninggalkan ruangan, saya menanyakan persediaan solar genset apa masih ada stok,dan dia menginformasikan barusan kemarin sudah membeli persediaan solar.
Dan waktu pun berjalan, sampai dari arah musholla terdengar suara pak Udin mengumandangkan Azan Zuhur. Memang pak udin adalah salah satu Muazin kita, suaranya sangat merdu. Sayapun langsung turun menunaikan sholat Zuhur berjamaah. Setelah sholat saya dihampiri pak sarjun yang hendak meminjam mobil operasional sekretaris buat dipakai untuk mengisi gallon air yang sudah kosong. Sekalian ke toko Bangunan untuk membeli beberapa kebutuhan pemeliharaan gedung dan bangunan. Sayapun menyerahkan kunci mobil ke Pak sarjun. “saya sudah kirim di WA nya pak sek Foto-foto kegiatan pak KPN tadi”,dari samping kiri pak Samrin berbicara kepada saya, “oh iya nanti saya buka di HP” jawab saya. “pak, saya mau bantu Pak Udin dulu jaga Sidang, setelah itu mau ngecek kabel PABX dijalur ke pak Sek,”lanjut pak samrin, “dan saya pun mempersilahkan pak Samrin. Saya kembali keruang kerja, dari pesawat HT terdengar mas Rifki sementara mengontek Pak Dabo, “Dabo Monitor!”, “masuk rifki” sahut Dabo, “Sudah ISHOMA kau Dabo?” Tanya rifki, “sudah, kenapa?” dabo menimpali, “gentian dulu, minta tolong kau ke Pos Dulu” pinta rifki, “Assiaaaap mas Rifki, sya segera meluncur, pungkas Dabo. Saya tersenyum mendengarkan percakapan ini. Memang menjadi SOP bagi yang tugas di Pos untuk tidak meninggalkan pos sebelum ada yang diminta untuk menggantikan sementara. Terkadang mereka harus menunda makan siangnya untuk tetap stand by dipos Penjagaan.
Pintu ruangan saya terbuka dan masuklah Pak Sarjun dan bertanya ke saya, “tipak Sek pe Galon masih ada air ?” , “tinggal sedikit, mungkin tinggal sekali ambil”, jawab saya, “ oh kalau begitu saya isikan sekalian dengan yang lain” timpal Pak Sarjun dan langsung mengambil gallon untuk diisi. Sebelum meninggalkan ruangan saya mengingatkan dia untuk jangan lupa makan siang, karena sering asam lambungnya naik. Tiba-tiba HP saya berbunyi memberi tanda ada pesan WA masuk, ternyata ada pesan dari Ibu Yanti yang menginformasikan untuk dia izin pulang kerumah dulu karena anaknya lagi kurang sehat, Nanti jam 2 Sore dia balik lagi. Saya langsung mengiyakan. Pukul 13.00 Wita saya berkeliling ruangan untuk melihat aktifitas kantor, semua sub bagian lagi sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Diruang sidang Nampak aktifitas persidangan, pandangan saya menangkap pak Udin dan pak Samrin lagi tugas keamanan persidangan. Masuk ke PTSP, ibu olan sibuk melayani pengguna layanan dan Si Dabo yang berdiri stand by di Pintu PTSP, dari PTSP saya melihat mas Rifki sementara memberikan penjelasan kepada seorang bapak yang sepertinya punya keperluan di PN Tilamuta. Nampak Mobil Operasional Sekretaris masuk pintu gerbang kantor melintasi droop of loby dan langsung kebelakang. Saya pun langsung kebelakang dan mendapati Pak Sarjun memarkir mobil dan langsung menurunkan gallon sekalian mendistribusikan ke tempat masing-masing.
Saya kembali keruang kerja dan mendapati HP saya bordering, ketika saya cek ternyata panggilan dari Pak Armin (Sekretaris PT Gorontalo) segera saya angkat. Diseberang sana pak Armin menginformasikan bahwa besok aka ada Tim dari Pengadilan Tinggi Gorontalo untuk Pembinaan di PN Tilamuta. Saya pun langsung menginformasikan ke Pak KPN. Dengan kegiatan dadakan seperti ini maka saya segera membreafing teman teman dikesekretariatan untuk kesiapan pembinaan besok. Seperti biasa untuk urusan Snack kita serahkan ke ibu yanti dan ibu olan sekaligus meminta mereka stand by untuk membuatkan minuman hangat di Pantry untuk para tamu besok, untuk urusan ruangan pembinaan para Tenaga Kontrak yang laki-laki diminta untuk segera mempersiapkannya setelah sidang selesai. Dan melalui group kesekretariatan saya menginstruksikan agar kebersihan besok diperhatikan.
Jam kantor pun selesai, satu persatu aparatur peradilan meninggalkan kantor. Dan yang tersisa tinggalah beberapa orang pegawai sedang bekerja di PTSP. Nampak si mas Rifki sedang mematikan alat-alat elektronik yang masih hidup dan mengunci ruangan. Berlahan saya menuju pos, disana ada Roys dan Dabo. “belum pulang dabo?”, Tanya saya,karena hari ini dia piket malam ada baiknya segera pulang kerumah agar masih bisa istirahat. “belum pak, masih diminta sama teman-teman untuk ngantar baju di laundry” jawabnya, “oh iya, tapi piket malam datangnya tepat waktu ya, jaga sampai pagi jangan lupa ronda untuk mengecek sekeliling kantor, sekalian nanti malam minta tolong disiram tanaman sama halaman” pinta saya, “siap pak” jawabnya.
Sayapun kembali kerumah dinas.
Seperti inilah aktifitas para tenaga kontrak setiap hari, hari demi hari beserta dinamikanya sendiri. Sehari bersama mereka bisa tergambar bagaimana capeknya, bagaimana dengan mereka yang sudah menjalani ini puluhan tahun (2005-2019, kurang lebih 14 Tahun). Alhamdulillah, mereka bisa bertahan dengan kondisi ini. Mereka bisa berkinerja dengan baik, meskipun beberapa kali terevaluasi performanya kurang optimal. Saya sering sampaikan kepada mereka dalam setiap pertemuan bahwa hari ini pimpinan di Pusat meminta kami untuk berlari dalam berkinerja dalam rangka memacu diri mengejar ketertinggalan. Oleh karena itu kamipun menghendaki para tenaga kontrak untuk berlari bersama kami. Jika ada yang tidak bisa berlari atau tidak mau berlari, maka akan kami tinggalkan ditengah jalan dan akan kami ganti dengan orang yang siap berlari berkinerja bersama kami.
Terlepas dari semua itu, jujur kita mengakui bahwa keberadaan tenaga kontrak sangat memberi arti bagi kinerja kita. Secara emosional mungkin Tenaga kontrak lebih dekat dengan kantor, sebab mereka sudah berada dikantor sebelum aparatur datang dikantor, dan masih dikantor tak kala para aparatur sudah pulang kantor.
Kini Tahun 2019 akan berakhir, dan ini menjadi penanda bahwa masa kontraknya para tenaga kontrakpun akan berakhir, para Tenaga Kontrak berada di Penghujung kontrak. Apakah Tahun depan mereka akan di kontrak lagi ? jawabannya tergantung hasil evaluasi kinerja Tenaga Kontrak yang akan dilaksanakan akhir tahun ini. Sebuah Momentum yang menjadi penentu apakah putus selamanya atau di kontrak lagi Tahun 2020. Kita tunggu saja hasilnya seperti apa. (JS)